Suku Bangsa Aztec Negara Meksiko
Aztec merupakan satu dari beberapa kebudayaan, yang disebut
secara umum sebagai “nahuas” mengikut bahasa mereka. Ketika kaum Aztec sampai
ke lembah Anahuac, mereka dianggap oleh nahuas lain sebagai yang paling tidak
berperadaban, jadi mereka memutuskan untuk belajar, dan mengambil dari kaum-
kaum lain, mereka banyak belajar dari Toltec tua (yang sering dikelirukan
dengan kebudayaan Teotihuacan yang lebih tua).
Bangsa Aztec mencapai kemajuan yang tinggi dalam seni
bangunan, seni kukis, matematika, dan astronomi. Bangunan gedung-gedung besar
dibuat dari campuran semen dan pasir, kemudian dilapisi dengan semen halus.
Letak Geografis
Kerajaaan Aztec berdiri sekitar tahun
1298 M dan mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1450 M. Kerajaan Aztec
mengalami kehancuran setelah datangnya bangsa Spanyol, dengan raja terakhirnya
Monte Zuma II. Pusat kerajaan Aztec berada di daerah semenanjung Yukatan.
Benua Amerika terdiri dari tiga bagian
yaitu Amerika Utara, Tengah dan Selatan
Amerika Utara adalah beriklim kutub dan sedang. Amerika Selatan beriklim sedang, sedangkan Amerika Selatan, Tengah , Kepulauan Laut Karibia dan Mexico beriklim tropis. Penduduk Asli benua Amerika Adalah bangsa Indian, dengan peradabannya Aztec, Maya dan Inca. Aztec terletak di lembah-lembah dan dataran tinggi meksiko.
Amerika Utara adalah beriklim kutub dan sedang. Amerika Selatan beriklim sedang, sedangkan Amerika Selatan, Tengah , Kepulauan Laut Karibia dan Mexico beriklim tropis. Penduduk Asli benua Amerika Adalah bangsa Indian, dengan peradabannya Aztec, Maya dan Inca. Aztec terletak di lembah-lembah dan dataran tinggi meksiko.
Legenda Suku Aztec
Mexico City yang kini
menjadi ibukota Meksiko, dibangun oleh raja terakhir Dinasti Aztec pada tahun
1325M. Aztec adalah salah satu di antara suku-suku bangsa kulit merah Amerika
Selatan yang datang ke Meksiko pada abad ke-12. Kehidupan bangsa Aztec berpusat
pada pertanian. Namun pada abad ke-16, bangsa Spanyol datang ke Meksiko untuk
menancapkan imperialismenya di kawasan itu. Bangsa Aztec melakukan perlawanan
dan terjadilah pertempuran di antara keduanya yang dimenangkan oleh Spanyol.
Sejak saat itu, jutaan orang Spanyol berdatangan ke Meksiko dan tinggal di
sana, sementara bangsa Aztec tersingkir dan akhirnya punah. Kaum Aztek atau
Aztec adalah orang Amerika Tengah dari sentral Meksiko yang kaya dengan warisan
mitologi dan kebudayaan. Dalam bahasa Nahuatl, bahasa suku Aztek, “Aztek”
berarti seseorang yang berasal dari Aztlán”. Kaum Aztek juga menyebut diri
mereka sebagai Mehika atau Meshika atau Mexica, asal nama “Meksiko”. Penggunaan
nama Aztek sebagai istilah yang merujuk kepada mereka yang mempunyai ekonomi,
adat, agama, dan bahasa Mexica diawali oleh Alexander von Humboldt. Legenda
Aztek merupakan satu dari beberapa kebudayaan, yang disebut secara umum sebagai
“nahuas” mengikut bahasa mereka. Ketika kaum Aztek sampai ke lembah Anahuac. Mereka
dianggap oleh nahuas lain sebagai yang paling tidak berperadaban, jadi mereka
memutuskan untuk belajar, dan mengambil dari kaum- kaum lain, mereka banyak
belajar dari Toltec tua (yang sering dikelirukan dengan kebudayaan Teotihuacan
yang lebih tua. Kaum Aztek menggabungkan beberapa tradisi dicampurkan dengan
tradisi mereka sendiri. Karena itu mereka mempunyai beberapa mitos penciptaan,
satu darinya menggambarkan empat era sebelum dunia sekarang, kesemuanya
berakhir dengan malapetaka. Era kelima akan kekal disebabkan pengorbanan hero
kepada matahari. Dongeng ini dikaitkan dengan kota tua Teotihuacan, yang telah
musnah ketika kaum Aztek tiba. Mitos yang lain menggambarkan dunia sebagai
ciptaan. dewa kembar, Tezcatlipoca dan Quetzalcoatl. Tezcatlipoca kehilangan
kakinya dalam proses ciptaan dunia dan semua gambaran dewa ini menggambarkan
Tezcatlipoca tanpa kaki dan menampakkan tulang. Quetzalcoatl juga dikenali
sebagai Tezcatlipoca Putih. Menurut legenda, mereka mengembara ke Lago de
Texcoco di Meksiko Tengah dari suatu tempat di utara yang dikenali sebagai
Aztlán. Mereka dipandu oleh dewa mereka Huitzilopochtli. Ketika mereka tiba di
sebuah pulau di tengah danau, mereka melihat burung elang memakan seekor ular
ketika bertengger di atas kaktus nopal, gambaran yang sesuai dengan ramalan
yang menyuruh mereka membuat pemukiman baru di situ. Kaum Aztek membuat kota
mereka yang dikenal sebagai Tenochtitlan. Tempat tersebut, pada masa sekarang
merupakan pusat kota Meksiko. Burung Elang legendaris itu pun juga terdapat
dalam bendera Meksiko.
Kebudayaan
suku Aztec
Hasil Kebudayaan suku Aztec adalah :
• kuil berbentuk piramida yang tengahnya
berlubang untuk memasukan kurban (emas dan perak) • Konsep kepercayaannya
menyembah dewa-dewa
• Ditemukan patung di kota Vera Cruz,
yang beratnya 30 ton sebagai perwujudan dewa utama yang disucikan
• Mampu mengusahakan tambang emas dan
perak
• Suku Aztec tiap 52 tahun sekali
mengadakan upacara besar-besaran yang dipusatkan di Hall of the Star, ibukota
kerajaan Aztec.
Pemerintahan
Pada tahun 1519,
beberapa saat sebelum kedatangan bangsa Spanyol seluruh penduduk imperium Aztec
berjumlah 2,5 juta. Pemerintahannya bersifat sentralisasi. Gubernur provinsi
diangkat pemerintah pusat. Sebagai masyarakat yang teratur, bangsa Aztec sudah
mengenal pengadilan. Dan sudah mempunyai tentara yang teratur untuk menjaga
imperium.
Arsitektur
Arsitektur El Tajin
terkenal karena reliefnya yang rumit, banyak yang menggambarkan permainan bola
Mesoamerica kuno yang kadang-kadang dibandingkan dengan bola basket. “Jika
tidak ada tindakan, dalam 10, 20 atau 100, hieroglif itu akan hilang,” kata
Bravo yang berasal dari Universitas UNAM Meksiko. Bravo menghabiskan waktu
bertahun-tahun untuk menyimulasikan efek udara yang terkena polusi dan hujan
asam pada bangunan-bangunan granit lunak El Tajin. Dia menyebutkan, erosi pada
zat-zat penyebab kontaminasi seperti klorin, sulfat, dan nitrat di udara dari
pembangkit listrik dan kilang minyak sebagai penyebabnya. Veracruz dan
negara-negara bagian tetangganya merupakan basis dari fasilitas-fasilitas
minyak dan pelabuhan paling penting di Meksiko. Kota itu dibangun di pantai
tropis Veracruz oleh peradaban Totonac. Pada puncak kejayaannya mulai abad ke
sembilan hingga abad ke 13. Suku Aztecs, yang menguasai Meksiko ketika
orang-orang Spanyol datang, berada pada puncak kejayaan pada abad ke-13 dan 14.
Piramida
Peotihuacan
Pada abad ke-13, ketika
Orang-orang Aztec menyapu masuk ke Meksiko Bagian Tengah, Kota Teotihuacan yang
dulunya padat ini (kira2 puncak kejayaanya sekitar 400 M) telah sepi
ditinggalakan para pembangunnya yang misterius. Bahkan orang-orang Aztec yang
ganas pun sangat terpukau saat pertama kali melihat bangunan piramida-piramida
kematian ini.Pusat upacaranya yang megah, dimana puluhan ribu masyarakatnya
berkumpul di tengah-tengah monumen batu keramat, terbenam di bawah rimbunnya
pepohonan nan hijau. Orang-orang Aztec menamai situs purbakala ini dan
mengidentifikasi monument paling agung dan megah sesuai dengan kepercayaannya
sendiri, yaitu Piramida Matahari dan Piramida Bulan. Karena berasumsi bahwa
beberapa bangunan ini adalah makam,mereka menyebut jalan raya utamanya
âeœStreet of the Deadâe (Jalan Para Arwah).
Makam-makam yang berharga dan mengerikan baru-baru ini ditemukan di Piramida
Bulan dalam penggalian yang dipimpin oleh Cabrera Castro dari National
Institute of Antropology and History Meksiko, dan Saburo Sugiyama dari Aichi
Prefectural University Jepang. Menggali jauh ke dalam struktur batu setinggi 43
meter, para arkeolog menemukan lima lokasi pemakaman. Mereka membersihkan
lapisan terakhir tanah dari dasar dan menemukan lokasi pembantaian yang mengerikan.
Kepala-kepala tanpa tubuh dan jasad para pejuang dan para pejabat penting
asing, mamalia karnivora, burung pemangsa, dan reptilia mematikan. Dua kuburan
massal yang terpaut jarak waktu setengah abad menyampaikan pesan yang sama, militer
Teotihuacan mendominasi bagian dari Mesoamerika dengan kekuatan brutal. Di
bawah penggalian pengarah Saburo Sugiyama, terbaring jasad-jasad sepuluh pria
dari sekitar tahun 300 M. Kemungkinan tawanan perang, mereka dibuat tunduk
untuk selamanya, dengan tangan terikat dibelakang tubuh dan semua barang dan
perhiasannya dilucuti, mereka dipenggal kepalanya dan dilempar ke sebuah
timbunan. Semua korban ini adalah orang asing, seperti yang ditunjukkan oleh
analisa tulang dan gigi bertahtakan batuan hijau dan pyrite. Bukti-bukti
menunjukkan,semua korban ini dibunuh dalam upacara ritual untuk menyucikan
tahapan-tahapan berikutnya dari konstruksi piramida ini. Kurban paling awal, dari
sekitar tahun 200 M, menandai perluasan signifikan dari bangunan ini. Orang
asing yang terluka, mungkin tahanan perang, tampaknya dikubur hidup-hidup. Tangannya
diikat di belakang tubuhnya, aneka binatang lambang kekuatan mitologi dan
militer mengelilingi mayat-mayat mereka. Berbagai persembahan dibuat sangat
indah, temasuk berbagai senjata obsidian, dan patung kecil dari batu hijau
solid. Kemungkinana kurban-kurban ini dipersembahkan untuk seorang Dewi Perang.
Teotihuacan salah satu perkotaan pertama dibelahan bumi barat. Luasnya hampir
20 kilometer persegi, pada masa kejayaannya,kota perdagangan kaya dengan
jaringan luas. Tak diketahui sebabnya, kota ini runtuh mendadak sekitar tahun
600 M. Banyak penduduknya yang misterius melarikan diri, mereka meninggalakan
sedikit catatan untuk digali informasinya. Hanya tersisa reruntuhan kota dan
aneka petunjuk yang menggugah rasa ingin tahu akan sebuah budaya yang pada
masanya sangat kuat.
Kepercayaan
Kepercayaan suku Aztec
mengorbankan nyawa manusia saat pemujaan merupakan warisan dari suku Toltek.
Walaupun begitu, suku Aztec meneruskan pemujaan sendiri yaitu Huiyzilopochtti,
dewa yang memeperhatikan peruntungan politik Tenochtitlan. Tidak seperti suku
Toltek yang mengagungkan dewa Tezkatlipoka.
Kemunduran
Suku Aztec
Bangsa Aztec mengalami
kehancuran karena datangnya Spanyol. Dengan raja terakhirnya Monte Zuma II.
Bangsa Spanyol banyak membunuh orang-orang Aztec. Polusi Hancurkan sisa
kebudayaan Pra-Aztec MEXICO CITY, Kilang-kilang minyak dan
pembangkit-pembangkit tenaga listrik yang memompa polutan udara asam ke pantai
Teluk Meksiko mengancam kelestarian lukisan-lukisan dinding (mural) batu di
reuntuhan kota El Tajin yang berasal dari era sebelum kemunculan suku Aztec.
Kalender Suku Aztec
Kalender Aztec merupakan kalender tua dengan dua
sistem. 11 Januari 1325, Mexico City yang
kini menjadi ibukota Meksiko, dibangun oleh raja terakhir
Dinasti Aztec. Aztec adalah salah satu di antara suku-suku bangsa kulit merah Amerika Selatan yang
datang ke Meksiko pada abad ke-12. Kehidupan bangsa Aztec berpusat pada
pertanian. Namun pada abad ke-16, bangsa Spanyol datang
ke Meksiko untuk menancapkan imperialismenya di kawasan itu. Bangsa Aztec
melakukan perlawanan dan terjadilah pertempuran di antara keduanya yang
dimenangkan oleh Spanyol. Sejak saat itu, jutaan orang Spanyol berdatangan
ke Meksiko dan
tinggal di sana, sementara bangsa Aztec tersingkir dan akhirnya punah.
Namun,
bangsa aztec tidak punah tanpa jejak. banyak peninggalan yang menakjubkan yang
lahir pada zaman peradaban bangsa aztec,
salah satunya yaitu suatu sistemkalender bangsa
Aztec, kalender tua dengan dua sistem.
Kalender
batu Aztec, di ukir dari potongan batu gunung dengan berat lebih dari 22 metric
tons, gambaran dewa matahari di
bagian tengahnya menggambarkan masa lalu dan masa kini.
Para
dewa matahari di kelilingi oleh beberapa bagian cincin, beberapa di antaranya
berhias tulisan yang menunjukkan bagian dari perputaran waktu bangsa Aztec.
Kalender
Aztec, sistem pengukuran waktu yang digunakan bangsa Aztec yang
menguasai daerah tengah sampai selatan Meksiko pada abad 15 sampai awal abad
16. Kalender bagi bangsa Aztec merupakan pusat dari sistem yang rumit untuk
acara keagamaan dan acara lainnya termasuk untuk ritual perang dan pengorbanan
manusia. Sebagai masyarakat agraris, mereka percaya bahwa ritual dan acara
keagamaan dapat memastikan tetap langgengnya proses alam yang berujung pada
suburnya tanah pertanian mereka, karena adanya matahari yang bersinar tiap hari
dan kembalinya musim hujan.
Masyarakat Aztec menggunakan
dua macam sistem kalender, satu kalender dengan putaran waktu 260 hari dan satu
kalender lainnya dengan 365 hari.
Kalender 260 hari, di kenal sebagai tonalpohualli
(menghitung hari), adalah penanggalan keramat yang biasanya digunakan oleh para
pendeta untuk memprediksikan masa depan. Kalender ini terbagi menjadi 20 periode, masing-masing periode terdiri
dari 13 hari. Tiap periode memiliki nama sendiri.
Pada tulisan Aztec (hieroglyphs),
tiap periode di tandai dengan sebuah simbol seperti air, kelinci atau pisau
batu. Untuk menghitung hari pada tiap periode, mereka mencatatnya dengan
menambahkan titik pada hieroglyph untuk tiap hari yang lewat.
Pada kalender dengan sistem 365 hari, merujuk pada
waktu yang butuhkan oleh bumi untuk sekali mengitari matahari. Di kenal sebagai
xiuhpohualli (untuk menghitung hari dan bulan) atau xihuitl (untuk menghitung
tahun), sistem ini digunakan untuk kepeluan upacara keagamaan yang penting dan
kepentingan pertanian seperti waktu tepat bercocok tanam atau saat untuk
menuai. Tiap tahun terbagi atas 18 periode, tiap periode terdiri dari 20 hari 5
hari terakhir di anggap sebagai hari yang berbahaya atau hari yang tidak baik.
Tiap periode memiliki festival dan perayaan sendiri, biasanya berdekatan dengan
acara tahunan yang terkait dengan pertanian. Seperti halnya sistem kalender 260
hari, tanggal di beri tanda dengan huruf dan titik.
Tahun di tandai dengan gambar sepasang tanda dari 4
simbol - kelinci, bambu, rumah dan pisau batu—dengan 1 sampai 13 titik. Untuk
menghindari kebingungan antara hari dan tahun, simbol untuk tahun di lingkari
dengan tanda bujur sangkar, sementara untuk hari
di biarkan tetap terbuka. Dengan sistem ini, bangsa Aztecs memiliki 52 nama
untuk tahun yang berbeda. Tiap 52 tahun berakhirnya kedua sistem kalender
tersebut di samakan ulang dan menandai berakhirnya 1 abad bagi bangsa Aztec.
Komentar
Posting Komentar
No Spam
No SARA